Langsung ke konten utama

Perbedaan Jatuh Cinta Sungguhan dan Hanya Sekadar Kagum


Perbedaan Jatuh Cinta Sungguhan dan Hanya Sekadar Kagum


Perkara cinta, ini merupakan hal yang misterius. Siapapun tak bisa mengendalikan atau merencanakan kisah cintanya sesuka hatinya. Cinta bisa tumbuh di hati seseorang tanpa dugaan, tanpa rencana dan tanpa tahu alasan apa yang membuat cinta itu tumbuh. 

Mengenai cinta, benar-benar jatuh cinta atau sekedar tertarik dan kagum semata cukup sulit dibedakan. Perasaan tertarik dan kagum adalah perasaan suka terhadap seseorang secara menggebu-gebu. Perasaan ini mirip sekali dengan perasaan cinta. Meski keduanya mirip, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. 
Seorang psikolog klinis Joshua Klapow mengatakan, “Jatuh cinta atau sekedar kagum sesaat sangat mirip. Banyak orang tak mampu membedakannya.” 

Perbedaan Sungguhan Jatuh Cinta dan Kagum Semata 



Melansir dari laman elitedaily.com, Klapow mengungkapkan, “Ketika tertarik atau kagim dengan seseorang, kita akan sangat tergila-gila dengannya. Kita akan terus terbayang sosoknya. Kondisi ini juga akan kita rasakan saat kita jatuh cinta. Namun, ada perbedaan antara sekedar tertarik dan cinta yang sesungguhnya.”Mengenai perasaan tertarik, ini akan membuat seseorang terobsesi memiliki orang yang disukai. Perasaan tertarik biasanya terjadi pada siapa saja, termasuk orang yang belum kita kenal dengan baik. Perasaan tertarik muncul ketika kita mengetahui kebaikan sosoknya saja. Kita bisa merasa sangat suka dengan seseorang yang bisa jadi belum kita kenal atau ketahui sebelumnya. 

Sedangkan untuk perasaan cinta yang sungguhan, kita akan menyukai seseorang dengan apa adanya dia. Kita juga telah mengenal orang tersebut dengan baik. Kita akan jatuh cinta pada seseorang meski kita tahu betul bagaimana kebaikan dan keburukan orang tersebut. Jatuh cinta adalah bentuk penerimaan dan penghargaan di hati kita untuk dia yang membuat perasaan terus berdebar-debar.

Klapow mengatakan, “Cinta adalah perasaan yang lebih dalam, kuat, penuh penerimaan dan besar. Cinta melambangkan koneksi yang memandang orang tersebut secara keseluruhan. Selain ada rasa tertarik, ini juga ada perasaan peduli, menghargai dan mengasihi.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Monetisasi Youtube Di Android

       Youtube memang menjadi salah satu platform media sosial yang fadingnya mudah untuk diakses dan diikuti. Banyak orang yang berhasil menghasilkan uang dari Youtube dengan menonton videotape - videotape dan menggunakan fitur monetisasi. Monetisasi Youtube adalah salah satu cara yang banyak orang gunakan untuk menghasilkan uang dari Youtube. Ini adalah cara yang sangat populer di kalangan para content creator Youtube. Jika Anda ingin mencoba monetisasi Youtube, Anda dapat melakukannya dengan mudah melalui perangkat Android.   dimulai dengan membuat saluran Youtube. Buatlah saluranyang menarik dan pastikan kontennya juga menarik. Ini adalah langkah awal untuk memulai monetisasi Youtube. Setelah Anda selesai membuat saluran , Anda dapat melanjutkan ke langkah berikutnya.         Selanjutnya, Anda dapat mengaktifkan fitur monetisasi di aplikasi Youtube. Anda dapat melakukannya dengan masuk ke menu Pengaturan di aplikasi Youtube. Di bawah 'Konten Monetisasi', Anda dapat mengakti

Kisah Abu Nawas

Lolos Dari Maut, Abu Nawas Mengolah Ladang dari Dalam Penjara views: 21.719 Baginda bilang, aku ingin selalu mendengar lelucon-leluconmu yang baru! Ilustrasi/Ist Abu Nawas adalah pujangga Arab dan merupakan salah satu penyair terbesar sastra Arab klasik. Penyair ulung sekaligus tokoh sufi ini mempunyai nama lengkap Abu Ali Al Hasan bin Hani Al Hakami dan hidup pada zaman Khalifah Harun Al-Rasyid di Baghdad (806-814 M). Cerita berikut dinukil dari Kisah Seribu Satu Malam. Karena dianggap hampir membunuh Baginda maka Abu Nawas mendapat celaka. Dengan kekuasaan yang absolut Baginda memerintahkan prajurit-prajuritnya langsung menangkap dan menyeret Abu Nawas untuk dijebloskan ke penjara. Waktu itu Abu Nawas sedang bekerja di ladang karena musim tanam kentang akan tiba. Ketika para prajurit kerajaan tiba, ia sedang mencangkul. Dan tanpa alasan yang jelas mereka langsung menyeret Abu Nawas sesuai dengan titah Baginda. Abu Nawas tidak berkutik. Kini ia mendekam di dalam penjara. Beberapa